Minggu, 04 April 2010

TITIK ITU DIMANA??


Mimpi itu kuanggap sebagai sebuah titik ........
Jika disuruh mendeskripsikan titik itu, celoteh yang keluar bisa membuat mereka bosan.
Tak terasa hampir 10 tahun menggantung di salah satu sel otakku yang saya sendiri tidak tahu berapa jumlah pastinya, belum menemukan jalan.

Ada orang2 berkata kalau impian membuat hari2 mereka lebih hidup.
Tidak terlalu berbeda dari mereka, saya hidup dengan impian2 itu.
Hanya saja........
muncul kata dan sebuah tanda familiar yang selalu saja ikut mengekor, bagaimana ???

Akhir tahun lalu, kata dan tanda itu juga mulai mendapat ekor2 lain di belakangnya.
Kusebut sebagai "The peaces of that puzzle"
Belum sempurna menjadi gambar utuh, tapi jika kau merangkainya, kau bisa melihatnya sebagai gambar tidak utuh yang memiliki alur cerita.

Usaha ini itu masih bisa dibilang sangat minimalis, dan bersifat unconceptional.
Tapi sudah kuanggap sebagai satu potong berharga yang bisa kutambahkan pada bingkai tadi.

Saya menunggu orang2 yang sampai sekarang tidak mempercayai takdir berkomentar mengenai hal ini, ketika beberapa bulan kemudian, kau terbangun dan menyadari bahwa sesuatu yang kau inginkan, kau mimpikan dan slalu ikut dalam doa2 mu digantikan oleh pemilik takdir dengan sesuatu yg berbeda. Sangat berbeda tentu saja.

Saya tidak membicarakan tentang cermin yang memantulkan dimana sisi kananmu menjadi sisi kirimu, tapi ini lebih kepada sebuah lantai dan kau sangat menginginkan benda di atas lantai itu. Bagaimana perasaanmu jika kau mengetahui bahwa bukannya mendapatkan yang di atas lantai itu, kau malah mendapatkan benda di balik lantai itu??

Tidak ingin membahas apa yang saya lihat dari sisi tempatku berdiri sekarang, saya tetap menjaga agar titik mimpi yang menggelayut di sel tadi tidak dipenggal oleh realita.
Saya masih bisa melihatnya dengan sangat jelas tanpa kabut yang menghalangi.
Hanya saja......
Saya melihat jalan di depan tiba-tiba bercabang, sayangnya setiap sisi jalan2 itu sangat gelap sehingga untuk memilih, keberanian yang seharusnya menjadi pahlawan digantikan rasa takut yang dengan sangat menyebalkan untuk diakui menyebabkan langkah terhenti sampai ujung yang bercabang ini.

Tapi tunggu dulu kawan, walaupun sisinya gelap gulita, dengan jelas kulihat bahwa semua jalan itu menuju titik yang sama.
Menggelitik memang tapi lihat saja bahwa takdir yang dipilihkan untuk ku, akan kujadikan senjata melawan ketakutan itu, tak ada waktu lagi menunggu pahlawan kawan.
Akan kucari dimana titik itu dan sangat besar keyakinan ini akan mendapatkannya.
YIHAAAAAAAAAA.................^_*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar