Selasa, 30 November 2010

HONOR

Menurut saya, menghormati seseorang itu tidak bisa dengan basa basi, tapi harus sepenuh hati. Untuk orang-orang yang sangat haus untuk dihormati tapi berkelakuan yang justru sebaliknya, maaf saja saya tidak sanggup untuk berbasa basi menghormatimu.
Waktu SMP dulu, ada seorang guru yang sangat membekas di pikiran saya hingga saat ini. Sederhana, itu adalah gambaran yang tepat untuk beliau. Bersahaja, dalam setiap tindakannya. Tidak perlu wibawa untuk membuat kau dihormati. Sedangkan bangku SMA dan Universitas kulewati tanpa adanya seseorang yang kuingat sebagai pendidik seperti guru SMP ku itu.
Lalu waktu bekerja di sebuah perusahaan konstruksi, hatiku terpaut untuk menghormati orang ini. Dia bukanlah seorang guru atau dosen, yang kutau dia betul-betul akan membimbingmu dan mengajarkanmu banyak hal di sela waktu sibuknya. Perkataannya yang cenderung kasar tidak pernah kuanggap, karena saya merasa bahwa sebenarnya dia orang yang perhatian dengan sekelilingnya, dan itu tidak membuatku untuk tidak menghormatinya. Suatu waktu, dia membicarakan tentang kekuatan pikiran, kekuatan mimpi yang membawanya berhasil seperti sekarang. Ya, dia bukan seorang pendidik, tapi aku menghormatinya dengan kata itu. Dia seorang manager, yang sayangnya saya tidak punya banyak waktu untuk menggali lebih banyak lagi darinya.
Lahir di sebuah lingkungan yang mempunyai adat istiadat untuk menghormati seseorang yang lebih tua seharusnya menjadi sesuatu kebanggan tersendiri. Di masa lalu dimana saya sendiri belum lahir, mungkin saja para raja-raja dan keturunan bangsawan lainnya layak mendapatkan kehormatan karena banyak sumbangsih mereka untuk kemajuan bangsa ini. Tapi sekarang, Orang-orang yang menganggap mereka keturunan bangsawan hanya haus kehormatan saja, padahal mereka tidak melakukan apa-apa, kelakuan mereka sama saja dengan orang kebanyakan.
Tahukah kau, bahwa orang-orang yang kau anggap menghormatimu hanyalah sekadar basa-basi?. Basa-basi karena kau dianggap punya peranan penting dalam masyarakat dan bisa membuat diri mereka terangkat statusnya. “Hei, dia keturunan bangsawan, dia berkeluarga dengan pejabat sekarang, dia harus dipanggil sesuai gelar bangsawannya dan menaruh hormat padanya”. Saya tidak akan beranjak dari tempat ini hanya untuk memberi hormat pada orang dengan hanya sekedar basa-basi. Kau tidak bisa menipu perasaanmu sendiri untuk hormat atau tidak hormat pada seseorang.
Kehormatan itu tidak bisa dibuat-buat, tapi dengan sendirinya mengalir kepada orang-orang yang pantas untuk itu.Tidak bisa datang menghampirimu hanya dengan embel-embel dan kepentingan orang lain, tidak memerlukan kata “ingin dihormati”, kecuali mengalir sendiri di dirimu karena kau pantas.
Berlakulah adil pada semua orang, jangan dilebih-lebihkan pada segelintir orang yang kau anggap bisa mengangkat derajatmu. Padahal derajatmu ditentukan olehmu sendiri, bukan orang lain.